DEIKSIS SEMANTIK DALAM ANTALOGI CERPEN 11.11

Penulis

  • Rantika Alycia Putri Universitas Negeri Medan https://orcid.org/0000-0001-6906-5134
  • Mauliana Pebriani Lubis Universitas Negeri Medan
  • Sarma Gaby Aprianti Manullang Universitas Negeri Medan
  • Trisnawati Hutagalung Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.26618/konfiks.v8i2.5220

Kata Kunci:

Antologi, Cerpen, Deiksis Semantik.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dieksis semantik. Pengkajian deiksis sangat perlu dilakukan, karena dengan adanya deiksis seseorang dapat mengerti bagaimana tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat, sehingga dapat menentukan rujukan apa yang sesuai digunakan dalam situasi yang bagaimana pula. Dalam menganalisis suatu deiksis dapat direalisasikan dalam sebuah karangan yang utuh yaitu seperti buku, artikel, pidato, dan karya sastra. Salah satu karya sastra yang cukup diminati oleh masyarakat adalah Cerpen (Cerita Pendek). Karya sastra cerpen diasumsikan merupakan gambaran kehidupan berdasarkan kenyataan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang bersifat menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya. Dari hasil analisis ditemukan adanya deiksis persona diwakili oleh aku, kita, kami (sebagai deiksis persona pertama); kamu, kau, anda (sebagai deiksis persona kedua); ia atau dia, dan mereka (sebagai deiksis persona ketiga). Deiksis yang menyangkut pronominal demonstratif yakni ini dan itu Deiksis yang menyangkut waktu yakni sepuluh tahun yang lalu dan hari ini. Deiksis sosial diwakili oleh kepala (sebagai deiksis sosial jenis jabatan); sopir, penjaja koran, fotografer, musikus, petualang, resepsionis, dokter, penulis, guru, sipir (sebagai deiksis sosial berjenis profesi); cucu, mama, papa (sebagai deiksis sosial jenis julukan); gadis, pria (sebagai deiksis sosial berjenis gelar).

Biografi Penulis

  • Rantika Alycia Putri, Universitas Negeri Medan
    Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan
  • Mauliana Pebriani Lubis, Universitas Negeri Medan
    Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan
  • Sarma Gaby Aprianti Manullang, Universitas Negeri Medan
    Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan
  • Trisnawati Hutagalung, Universitas Negeri Medan
    Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan

Referensi

Alwi, Hasan. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Besari, Fiersa. 2018. 11.11. Jakarta: mediakita. Chaer, Abdul. 2002. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma. 2009. Semantik 2. Bandung: PT Refika Aditama.

Dylgjeri, Ardita dan Ledia Kazazi. 2013. Deixis in Modern Lingustics and Outside”. Academic Journal of Interdisciplinary Studies. 2 (4). 87-96.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori,Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

Verhaar, J.W.M. 1999. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Diterbitkan

2022-09-06

Terbitan

Bagian

Artikel

Cara Mengutip

DEIKSIS SEMANTIK DALAM ANTALOGI CERPEN 11.11. (2022). JURNAL KONFIKS, 8(2), 14-22. https://doi.org/10.26618/konfiks.v8i2.5220