SOLASTALGIA DAN PARADOKSAL UPAYA PENYELAMATAN LINGKUNGAN PADA TIGA CERPEN MERAYU LANGIT (2017)
DOI:
https://doi.org/10.26618/konfiks.v8i1.6437Keywords:
solastalgia, penyelamatan lingkungan, paradoks, cerpenAbstract
Pemikiran antroposentris mengakibatkan munculnya kerusakan lingkungan. Seringkali, teknologi menjadi instrumen ketamakan sekaligus pemusnahan manusia. Kerusakan sebuah tempat (place pathology) menghilangkan rasa nyaman (solace) seseorang dalam berumah (A. G. Albrecht, 2019). Solastalgia kemudian muncul untuk memperlihatkan hubungan antara lingkungan biofisik dan jiwa seseorang (psychoterratic). Ketiga cerpen dalam kumpulan cerpen (Mahendra, 2017) secara implisit mengandung kritik terhadap antroposentrisme dan modernisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi. Penelitian dengan metode kualitatif-dekstriptif ini bertujuan untuk memperlihatkan relasi antara manusia dan tempat (psychoterratic) dalam ketiga cerpen memunculkan solastalgia sebagai pendorong upaya penyelamatan lingkungan pada tokoh dalam cerpen. Dengan memakai teori solastalgia dari (G. Albrecht, 2019), penelitian menunjukkan bahwa tokoh dalam cerpen merasakan solastalgia yang muncul dari tempat tinggal yang mengalami kerusakan akibat radiasi nuklir, disebabkan karena mereka harus tetap tinggal di tanah tersebut. Lebih lanjut, tokoh Ibu memperlihatkan sikap paradoksalnya sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Pada satu sisi, Ibu memberikan tanggung jawab berupa novel peringatan ke pada anaknya untuk menyelamatkan lingkungan, namun, di sisi lain, sang Ibu selalu mengelak jika sang anak bertanya mengenai apa yang Ibu dan Ayah bicarakan. Maka, dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa solastalgia dapat hadir sebagai pendorong adanya upaya penyelamatan lingkungan
References
Albrecht, A. G. (2019). Earth Emotions: New Words for a New World. In Earth Emotions: New Words for a New World. Cornell University Press. https://doi.org/10.7591/cornell/9781501715228.001.0001
Albrecht, G. (2019). The Psychoterratic in the Anthropocene: Negative Earth EmotionsNegative Earth Emotions (pp. 63–90). https://doi.org/10.7591/cornell/9781501715228.003.0004
Dewi, N. (2016). Ekokritik Dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra Yang Memihak. Adabiyyāt, 15(1), 19–37.
Mahendra, G. (2017). Merayu Langit. CV Jejak (Jejak Publisher). https://books.google.co.id/books?id=4fxsDwAAQBAJ
Manuaba, I. B. P. (2016). Representasi Kerusakan Lingkungan Dalam Kumpulan Puisi Tanggulendut F. Aziz Manna (Wiyatmi, E. Liliani, & Budiyanto (eds.); pp. 1038–1154). HISKI UNY.
Rosyidah, U. N. D. (2016). Environmental Racism Dalam Novel Anak BAKUMPAI Terakhir Karya Yuni Nurmalia (Wiyatmi, E. Liliani, & Budiyanto (eds.); pp. 1248–1264). HISKI UNY.
Sudikan, S. Y. (2016). Representasi Kerusakan Ekosistem Dalam Fiksi Indonesia Mutakhir (Wiyatmi, E. Liliani, & Budiyanto (eds.); pp. 1055–1174). HISKI UNY.
Triadnyani, I. G. A. A. M. (2016). Isotopi Lingkungan dalam Kumpulan Sajak Merayakan Pohon di Kebun Puisi Karya I Nyoman Wirata: Kajian Ekokritik. In Wiyatmi, E. Liliani, & Budiyanto (Eds.),Sastra Hijau dan Ekofeminisme (pp. 16–30). HISKI UNY.
Vidiyanti, M. O. (2016). Membaca Novel Lemah Tanjung Karya Ratna Indraswari Ibrahim: Tinjauan Ekofeminisme Vandana Shiva (Wiyatmi, E. Liliani, & Budiyanto (eds.); pp. 1118–1133). HISKI UNY.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
The author owns the copyright and grants the journal rights for first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License which allows others to share the work with acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institutional repository or publishing it in a book), with acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and larger citations of published work (See The Effect of Open Access).
Statement of Authenticity and Manuscript Copyright can be downloaded: Here
After filling in the statement letter, please send via e-mail: konfiks@unismuh.ac.id