Problem Diskriminasi Peserta Didik Penganut Kepercayaan di Kota Malang

Authors

  • Yohanes Victor Baro Bitan Widya Sasana School of Philosophy and Theology
  • Firgianus Botu STFT Widya Sasana, Malang, Indonesia
  • Bonifacius Gendis Permiro STFT Widya Sasana, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26618/equilibrium.v12i2.13993

Keywords:

Diskriminasi, Murid, Penganut Aliran Kepercayaan

Abstract

Freedom of religion is the right of every human being. In Indonesia, freedom of religion has been guaranteed by the government in law. But often in practice there are still many violations in the name of religion. This research study pays attention to the discrimination against students of believers in every education unit in Malang City. Of course, this contradicts the fifth principle in which everyone has the same rights. One of those rights is the right to get a proper education. This research uses a qualitative approach, namely the literature study method and by relying on some previous research data to examine discrimination cases that are currently rampant in Malang City. The theoretical framework used as an analytical knife is Emmanuel Levinas' perspective on responsibility and attention to others if it becomes a light in analyzing cases of discrimination. The results of the study reveal that discrimination occurs because of the mentality of a society that does not accept differences. So the solution offered is character building and improvements to the education system that must prioritize the quality of education, not the background of students.

References

Arifah, Wahida Rahmania. (2018). Disbudpar Kota Malang Rangkul Penghayat Kepercayaan Lewat Ini. Malangtimes.com. Diakses pada 8 Oktober 2023. https://malangtimes.com/baca/25883/19700101/070000/disbudpar-Kota-malang-rangkul-penghayat-kepercayaan-lewat-ini.

Badan Komunikasi dan Informasi Publik. (2021). Wujudkan Kota yang Rukun dan Toleran, Wali Kota Malang Audiensi dengan MLKI (Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia). Diakses pada 20 Oktober 2023. https://malangKota.go.id/2021/01/06/wujudkan-Kota-yang-rukun-dan-toleran-wali-Kota-malang-audiensi-dengan-mlki-majelis-luhur-kepercayaan-terhadap-tuhan-yang-maha-esa-indonesia/

Badan Pusat Statistik. (2022). Jumlah Penduduk (De Jure) Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Malang (Jiwa), 2020-2022. Diakses pada 20 Oktober 2023. https://malangKota.bps.go.id/indicator/12/120/1/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-agama-yang-dianut.html

Choirul, Rofiq Ahmad. (2014). Kebijakan Pemerintah Terkait Hak Sipil Penghayat Kepercayaan Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Penghayat Kepercayaan Di Ponorogo. Kodifikasia 8 (1), 12-15. DOI:10.21154/kodifikasia.v8i1.785

Dhakidae, Daniel. (2003) Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru. Jakarta: Gramedia.

Djumransjah, H.M. (2006). Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing

Hasan, Halili. (2017). Merawat Kebinekaan, Membumikan Pancasila: Refleksi Data Riset Kondisi Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan dan Potret Tolerans. dalam buku Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan: Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural, Tjatur Raharso (ed.). Malang: Widya Sasana Publication.

Hoed, Benny H. (2006). Penerjemahan dan Kebudayaan. Bandung: Pustaka Jaya.

Kristian, Erdianto. (2017). MK: Kolom Agama di KTP dan KK Dapat Ditulis “Penghayat Kepercayaan. KOMPAS.com. Diakses pada 9 Oktober 2023. https://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/13020811/mk-kolom-agama-di-ktp-dan-kk-dapat-ditulis-penghayat-kepercayaan.

Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. (1999). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurdjana, IGM. (2009). Hukum Dan Aliran Kepercayaan Menyimpang di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rachman, Budhy Munawar (ed.). (2010). Membela Kebebasan Beragama. Jakarta: LSAF dan Paramadina.

Raharso, A. Tjatur dan Yustinus (ed.). (2018). Metodologi Riset Studi Filsafat Teologi. Malang: Dioma.

Riyanto, Armada. (2016). Katolisitas Dialogal: Ajaran Sosila Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Riyanto, Armada. (2018). Relasionalitas, Filsafat Fondasi Interpretasi: Aku, Teks, Liyan, Fenomen. Yogyakarta: Kanisius.

Suhartono, Suparlan. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: AR-Ruzz, 2005.

Sulaiman. (2018). Problem Pelayanan Terhadap Kelompok Penghayatan Kepercayaan Di Pati, Jawa Tengah. Jurnal Smart 4 (2), 207-219. Diakses 27 September 2023. Blasemarang. Kemenag.go.id.

Suseno, Magnis, Frans. (2011). Etika Abad Kedua Puluh Etika. Jakarta: Obor.

Tjahjadi, Simon L. (2004). Petualangan Intelektual: Kanfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani Hingga Zaman Modern. Yogyakarta: Kanisius.

Tuhri, Mufdil. (2018). Status Penghayat Kepercayaan Setelah Keputusan MK. Diakses pada 9 Oktober 2023. https://crcs.ugm.ac.id/status-penghayat-kepercayaan-setelah-keputusan-mk/

Vickers, Lucy. (2016). Religious Freedom, Religious Discrimination and the Workplace. Bloomsbury Publishing.

Downloads

Published

2024-05-16