OPTIMASI SERBUK BIJI PEPAYA (Carica papaya L) PADA PAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN SINTASAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) YANG DIPELIHARA PADA SUHU PANAS
DOI:
https://doi.org/10.26618/octopus.v10i2.7548Keywords:
Biji papaya, ikan nila, Hemoglobin, sintasanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimal pemberian serbuk biji papaya (Carica papaya L) pada pakan terhadap kadar hemoglobin dan survival rate ikan nila (Oreochromis sp) yang dipelihara pada suhu panas.Sedangkan kegunaan penelitian ini sebagai pedoman bagi pengembangan teknik budidaya ikan nila dalam upaya meningkatkan nilai mutu dan kesehatan ikan.Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Limbung, Kelurahan Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Dosis pemberian serbuk biji papaya yang digunakan adalah 10 g/kg pakan (perlakuan A), 15 g/kg pakan (perlakuan B), 20 g/kg pakan (perlakuan C), dan tanpa penambahan serbuk biji papaya pada pakan (perlakuan D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tertinggi terdapat pada perlakuan B (penambahan serbuk biji pepaya sebanyak 15g/kg pakan) yaitu 7,7 g/100 ml. Parameter kualitas air selama penelitian dalam kondisi yang layak dalam pemeliharaan ikan nila (Oreochromis sp).
References
Ardiansyah dan Rizal A. 2020. Pengaruh Penambahan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) pada Pakan Komersil terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). J. Agrisains, 21(3): 103-110
Adelbert, R.M. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Strain Majalaya yang Berasal dari Daerah Ciampea Bogor. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Affandi, R dan U.M, Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. UNRI-Press, Pekanbaru.
Anderson, D.P. & Siwicki, A. 1993.Basic hematology and serelogy for fish health program. Second symposium on disease in asia aquaculture “Aquatic animal health and enviroment”. Asia Fisheries Society.
Anonimus, 2011. Stress Pada Ikan Nila.
Badan Pusat Statistik Provensi Sulawesi selatan, 2015.
Bernstam, V.A. 1992. Handbook of Gene Level Diagnostics in Clinical Practice. Washington: CRC Press. Halaman 695.
Cahyono B, 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Penerbit Kanisisus, Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air.Kanisius.Yogyakarta.
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung : Armico.
Hardi, Esti Handayani dkk. 2011. Karakteristik dan Patogenisitas Streptococcus agalactiae Tipe βhemolitik dan Nonhemolitik pada Ikan Nila. Jurnal Veteriner. Volume 12. Halaman 152-164.
Joseph, J.B. and S.S. Sujatha. 2010. Real-time Quantitative (PCR) application to quantity and the expression protiks of heat shock protein (HSP 70) genes in nile tilapia, Oreocrhomis niloticus L and areocrhomis mossambicus P. Int J. Fish. Aquac. 2(1):044-048
Oktavia, Swastika. 2011. Pengukuran Jumlah Leukosit, Eritrosit dan Kadar Hemoglobin. http :// wastikaoktavia.blogspot.com. Diakses Tanggal 18 Maret 2014.
Rukmana, R. 1997. Ikan Nila, Budidaya dan Prospek Agribisnis. Yogyakarta : Kanisius
Salasia, Sulanjari dan A Ratnawati. 2011. Studi Hematologi Ikan Air Tawar. Biologi, 2 (12): 710-723.
Santoso, S. 1998. Toksisitas air limbah industri pulp proses soda terhadap benih ikan mas (Cyprinus carpio L). Jurnal Universitas Sudirman 2 (XIV):5-10
Suyanto, R. 2003. Nila. Jakarta : Penebar Swadaya. P:105
Supii, I.A. & Nurlestiyoningrum, D. 2005. Pengaruh penambahan vitamin C komersil pada pakan buatan terhadap pertumbuhan juvenil kakap merah (Lutjanus argentimaculatus). Prosiding Seminar Hasil Penelitian Bidang Budidaya Perikanan, Perairan 2005. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Warisno, 2003. Budidaya Pepaya: Kanisius. Yogyakarta.
Watanabe, T. 1998. Fish nutrition and marine culture. Dapertement of aquatic bioscienci. Tokyo university of fisheries. Jica 233 pp.
Widigdo, B. 2013. Bertambak Udang dengan Teknologi Biocrete. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
