OPTIMASI PERTUMBUHAN CAULERPA SP YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN LAGURUDA KABUPATEN TAKALAR

Authors

  • Darmawati Darmawati Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Rahmi Rahmi Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Eko Aprilyanto Jayadi Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.26618/octopus.v5i1.672

Keywords:

The depth of planting, the absolute growth, daily growth rate, Caulerpa sp.

Abstract

The study aims to determine the effect of planting depth of seaweed (Caulerpa sp) is different to growth, as well as the depth of planting is best for the growth of seaweed Caulerpa sp. The experimental design of this study was completely randomized design (CRD) with 3 treatments ie different planting depths are: 50 cm, 100 cm and 150 cm, each treatment was repeated 3 test kali.Parameter absolute growth and daily growth rate is using ANOVA and followed by LSD test. Based on these results, value - average absolute growth (PM) was obtained at a depth of 50 cm is (197.5 g) followed by a depth of 100 cm (177.5 g) and the lowest at a depth of 150 cm (114.3 g). Results of water quality measurements at the site of the research is still in the ideal conditions for the growth of Caulerpa sp.

Author Biographies

  • Darmawati Darmawati, Universitas Muhammadiyah Makassar
    Program studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
  • Rahmi Rahmi, Universitas Muhammadiyah Makassar
    Program studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
  • Eko Aprilyanto Jayadi, Universitas Muhammadiyah Makassar
    Program studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

References

Anggadireja. J. 1993. Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut Makroalga Dalam Industri Farmasi, Makanan dan Obat-obatan. Bull. Dewan Riset Nasional, 7:31-36.

Anggadiredja, J.T., Zatnika, A., Purwoto,H., Istini, S. 2006. Rumput Laut.Jakarta: Penebar Swadaya

Aslan, L. M. 1995. Budidaya Rumput Laut. Kanisius, Yogyakarta.

Aslan. 1991.Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Aslan M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Yokyakarta: Konisius. 97 hal

Atmadja W.S., 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanologi. LIPI. Jakarta.

Atmadja W.S, 1999. Sebaran Dan Aspek Vegetasi Rumput Laut ( Makroalga ) Caulerpa sp Di Perairan Terumbukarang Perairan Indonesia. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta.

Azizah R. TN., Susanto, AB., dan Pramesti R., 1991.Uji Coba Budidaya Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii dengan Metoda Terapung di Perairan Bandengan, Jepara. Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang.

Balai Besar Riset Pengolahan Produk Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan ( BBRP2BKP ), 2010. Manfaat Dan Kandungan Kimia Caulerpa.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Birmingham Publishing Co., Birmingham, Alabama, 454 pp

Bambang, D.,2006. Kajian Parameter Oceanografi terhadap pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) di perairan Bluto Sumenep Jawa Timur. Universitas Trunujoyo. Bangkalan Madura.

Darmawati, 2011. Tingkat Serapan Karbon, Perubahan Sel, Pertumbuhan Dan Kadar Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Dibudidayakan Pada Kedalaman Berbeda. Tesis. Program Studi Ilmu Perikanan, Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Dawes C.J, 1981. Marine Botany. Willey Interscience Publication, Canada.

Ditjenkan Budidaya. 2005. Identifikasi dan Pemetaan Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Wilayah Coremap II Kabupaten Bintan. Laporan Akhir.

Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2008. Petunjuk teknis budidaya rumput laut Euchema spp.DKP RI, Ditjenkanbud. Jakarta. Hal 41

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Fibrianto. 2007. Budidaya Rumput Laut (Caulerpa sp.) Dengan Metode Rakit Apung di Kampung Manggonswan, Distrik Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori-Papua. Sekolah Tinggi Perikanan. Jakarta.

Indriani dan Sumiarsih. 1991. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kadi,. A dan W.S. Atmaja. 1988. Rumput Laut (Algae): Jenis reproduksi-produksi, budidaya dan pasca panen. Puslitbang ocseanologi. Jakarta.

Kune, S. 2007. Pertumbuhan Rumput Laut Yang Dibudidayakan Bersama Ikan Beronang. Jurnal Agribisnis, Juni 2007, Vol. 3 No. 1. Hal 34-42

Lobban, C.S., P.J Harrison, dan M.J Duncan. 1985. The physiological and ecology of Seaweeds, Cambridge Universitas Press. Cambridge.

Mubarak, H. 1982. Teknik Budidaya Rumput Laut.LON-LIPI, Jakarta.

Mubarak H., Sulistijo, dan Soegiarto. A., 2001. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Poncomulyo T, Maryanih, Kristiani L.2006. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Agromedia Pustaka.hal 35

Santika, I. 1985. Budidaya Rumput Laut. Balai Budidaya. Lampung

Soedarto. 1990. Budidaya Rumput laut. Djambatan. Jakarta

Sunarto. 2008. Peranan Cahaya Dalam Proses Produksi di Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran. Bandung. Hal. 17.

Supit., 1989. Karakteristik Pertmbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Caulerpa sp yang Berwarna Abu-abu. Coklat dan Hijau yang Ditanam di Coba Lambangan Pasir Pulau Pari. Skripsi.Institut Pertanian Bogor. hal 15-18.

Tomascik,T.,A.J. Mah,A. Nonji; and M.K. Moosa. 1997. The ecology of the indonesian seas. Part two. The ecology of Indonesian Series. Vol. VII. Periplus Editions (HK) Ltd; 421-486.

Yangthong. 2009. Antioxidant Activities of Four Edible Seaweeds from the southern Coast of Thailand. Jurnal Plant Food. Hom. Nutrn.. 64 (3). du. Jurnal Bioma. Vol. 9. No. 2

Downloads

Published

2016-07-28

Issue

Section

Articles