Disfungsionalis Ruang pada Arsitektur Kawasan Mall Ciwalk Bandung
DOI:
https://doi.org/10.26618/j-linears.v6i1.10560Keywords:
Ruang Negatif, Disfungsional Arsitektur, Kawasan Ciwalk Bandung.Abstract
Mall sebagai sebuah bangunan komersial turut menyumbangkan perannya dalam peradaban sebuah kota, dengan menerapkan konsep dan daya tariknya tersendiri, mall mampu memikat masyarakat untuk menjadikannya sebagai tempat rekreasi dan tak hanya sebagai pusat perbelanjaan. Mall Cihampelas Walk dengan daya tariknya berupa konsep semi-outdoor dan komposisi massa yang dinamis membuat mall ini menarik untuk dikaji. Terindikasi melahirkan ruang-ruang negatif akibat adanya bentuk dinamis dari olahan massa juga tapak kawasan, menimbulkan hipotesa berupa ruang-ruang negatif yang mungkin terdapat pada beberapa bagian kawasan mall. Menerapkan metode kualitatiff verifikatif dengan pendekatan berupa observasi dan deskriptif komparatif, penelitian dilakukan dengan membandingkan kondisi arsitektur kawasan dengan teori-teori yang ada terkait disfungsional arsitektur kawasan dalam wujud ruang-ruang negatif, sehingga kemudian melahirkan evaluasi mengenai ruang-ruang terindikasi negatif tersebut. Proses evaluasi dilakukan guna menghasilkan bobot persentase ruang-ruang yang terindikasi negatif, sehingga dapat dinyatakan ruang mana yang memiliki bobot tertinggi dan memenuhi indikator ruang negatif, juga bagaimana cara mengatasi ruang tersebut sehingga mampu dimaksimalkan menjadi ruang yang positif atau fungsional.References
Barry. Maitland. 1985. Shopping Mall: Planning and Design. New York: Nocholas Publishing Co.
Wikipedia. 2017. Definisi Kawasan. https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan.
Nancy. Anastasia. Satrio. Vincentius. 2015. Korelasi Bentuk Dinamis Ruang – Struktur – Enclosure Pada Bangunan Ciwalk Extention, Bandung. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
Widji, Dadan, Agy. 2013. Kajian Bentuk dan tatanan Massa di Kawasan Bangunan Ci-Walk (Cihampelas Walk). Bandung: Jurnal Reka Karsa.
Pujantara, Ruly. 2014. Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur dengan Konsep Superimposisi dan Hibrid dalam Teori Function Follow Form. Makassar: Jurnal Forum Bangunan.
Burhan, Bugin. 2012. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong. Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ching, D.K. 1979. Architecture (Form, Space, and Order) Third Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Ashihara, Yoshinobu. 1974. Merancang Ruang Luar. Surabaya: PT. Dian Surya.
Prabawasari, V. W. & Suparman, A. 1999. Tata Ruang Luar 01. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Sitte, C. 1945. The Art of Building Cities: City Building According to Its Artistic Fundamentals. New York: Reinhold.
Atmadi, Tanjung. 2013. Produksi Ruang Interior Studi Kasus Pemanfaatan Ruang Negatif Di Mall Central Park Jakarta. Jakarta: Vitruvian Jurnal Arsitektur.
Cooper, Marcus, C., and T. Wischemann. 1983. Campus Open Space: An Underutilized Potential. Berkeley: Department of Landscape Architecture.
Jin, Jiayi. 2012. Aesthetics of Space Organization: Lessons from Traditional European Cities. Iraq : Contemporary Urban Affairs.
Alexander, Christopher et.al. 1997. A Pattern Language: Town-building-construction. New York: Oxford University Press.