Studi Optimasi Pola Tanam Daerah Irigasi Bantimurung Kabupaten Maros

Authors

  • Diah Ananda Askar Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Sofyan Rian Pratama Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Fitriyah Arief Wangsa Universias Muhammadiyah Makassar
  • Indriyanti Azis Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Farida Gaffar Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.26618/jumptech.v3i3.16239

Keywords:

pola tata tanam, pemberian air irigasi, optimasi

Abstract

Di Daerah Irigasi Bantimurung terjadi kekurangan udara atau terjadinya defisit pada penerapan pola tata tanam yang ada penyebab utama terjadinya kekurangan udara atau defisit tersebut karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pola tata tanam yang telah diterapkan di daerah irigasi Bantimurung, seperti pada saat musim tanam februari, maret, april , mei, juni (II) dan agustus (I) mengalami defisit. Tujuan dari penelitian ini untuk optimasi ketersediaan mengetahui air irigasi sepanjang periode 2023 - 2024. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil optimasi pola tata tanam menggunakan perhitungan Debit Andalan, Polygon Thiessen, FJ-Mock dan Neraca Air, untuk ketersediaan air Q80 mendapatkan nilai maksimum 1,37 m3/dt, di Daerah Irigasi Bantimurung dalam optimasi pola tata tanam yang ada mengalami kekurangan udara atau defisit dari bulan November (II), Februari (I) (II), Maret (II) pada musim tanam I, April (II) Mei dan Juni (I) (II) dan Agustus (I) pada musim tanam padi (II) , sehingga optimasi penanaman padi dilakukan dengan cara rotasi atau pengelompokkan masa tanam yang berbeda disesuaikan dengan ketersediaan udara yang ada.

References

Sidharta, S.K., 1997. “Irigasi dan Bangunan Air”, Penerbit Gunadarma

Kartasapoetra. (2004). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman, Edisi Revisi.

Dirjen pengairan,Dep.PU,1986

Mock FJ. Land capability appraisal Indonesia : water availability appraisal. Bogor: Food and Agriculture Organization of The United Nations; 1973.

Nasir A.N, dan S. Effendy. 1999. KonsepNeraca Air Untuk Penentuan PolaTanam. Kapita SelektaAgroklimatologi Jurusan Geofisikadan Meteorologi Fakultas Matematika dan IPA. Institut Pertanian Bogor.

Aditama Festy R. 2013. Transformasi Hujan – Debit Daerah Aliran Sungai Bendung Singometro Berdasarkan Mock, Nerca, Tank Model dan Rainrun. (Skripsi) Teknik Sipil

B. Kurniawan, Y. Ruhiat, and R. F. Septiyanto, (2019). “Penerapan Metode Thiessen Polygon Untuk Mendeteksi Sebaran Curah Hujan Di Kabupaten Tangerang,”.

Darwin , Syahrul, Basri, H. 2021. Analisis Karakteristik Hidrologi DAS Krueng Aceh, Provinsi Aceh (Studi Kasus Sub DAS Krueng Jreu dan Sub DAS Krueng Khea). 14(April), 58–72.

Gustiana M, Azmeri, Yulianur A. (2014). Optimasi Parameter Model Dr.Mock Untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. 3(1): 3645

M. C. Gamarra, Y. Ruhiat, and A. Saefullah, (2019) . “Deteksi Sebaran Curah Hujan Dengan Menggunakan Metode Thiessen Polygon (Study Kasus: Kota Serang),”.

Muhyidin, Endin., (2000). Laporan Tugas Akhir, Perencanaan Kebutuhan Air Irigasi untuk Tanaman Padi dan Palawija pada Daerah Irigasi Pekik Jamal, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Noerhayati E.(2015). Model Neraca Air Daerah Aliran Sungai dengan MINITAB. Malang (ID): Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang

Priyonugroho, A. 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang ). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(3), 457–470.

Downloads

Published

2025-03-07

Issue

Section

Articles