KOMPOSISI “CLIMENTALIA”

Authors

  • AGUSTINUS WELLY HENDRATMOKO Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.26618/jh.v8i1.11758

Keywords:

Climentalia, karawitan composition, idiom nuance music

Abstract

This article discusses the process of ‘karawitan’ creation with the title ‘Climentalia’ derived from a combination of words or terms, ‘climen’ and ‘instrumentalia’. ‘Climentalia’ is a composition of ‘karawitan’ with ‘climen’ format, small or incomplete (cokѐkan). This composition is made by combining idioms and different mediums of ‘karawitan’ conventionally in an attempt to discover something new. The basic concept of this composition is the development of musical themes with the initial stimulus motifs of ‘gendѐr’ playing that are processed with various ornamentation of musical elements and vocals. This work is an exploration of the mix between the nuances of jazz music, idiom nuances of ethnic Chinese and the exploration of musical elements that exist in the Javanese musical tradition.

References

Bandem, I. M. (2001). Metodologi Penciptaan Seni. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Kerjasama Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Harta, Sri. “Komposisi Gamelan Oprok”. Jurnal Pengetahuan”, Pemikiran & Kajian Tentang “Bunyi” Keteg, Volume 7 No. 2 Bulan November 2007.

Hawkins, Alma. M. (1990). Mencipta Lewat Tari (Creatif Trough Dance), terjemahan Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Marsudi. (1998). Ciri Khas Gendhing-Gendhing Ki Narto Sabdo Kajian Musikologi Karawitan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Martopengrawit, R. L. (2007). Titilaras Cengkok-Cengkok Genderan dengan Wiledannya. Surakarta: Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta.

Partanto, Pius. A dan Al Barry, Dahlan. M. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Arkola.

Poerwadarminta, W.J.S. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia : J.B Wolters U.M, Scootweg 5.

Senen, I. Wayan (2004). Konsep Penciptaan Dalam Karawitan. Yogyakarta : Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Smith, Jacqueline. (1975). Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta : ASTI.

Sp, Soedarso. (1988). Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yogyakarta : Saku Dayar Sana.

Sumarsam. (2002). Hayatan Gamelan: Kedalaman Lagu, Teori & Perspektif. Surakarta: STSI Press.

_______________. (2003). Gamelan: Interaksi Budaya dan Perkembangan Musikal di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supanggah, Rahayu. (2002). Bothekan Karawitan I. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

________________. (2009). Bothekan Karawitan II: (Garap). Surakarta: Program Pascasarjana bekerjasama dengan ISI Press Surakarta.

Waridi. (2001). “Karawitan Jawa: Wacana dalam Budaya Industri”. Jurnal Pengetahuan, Pemikiran & Kajian tentang Bunyi ‘Keteg’, Volume I No.1 November 2001.

Diskografi

Compact disk Dream Theater dalam “COMPLETTE ALBUM” produksi Parental Advisory Explicit Content.

Compact disk Yanni dalam album “TRIBUTE” produksi Virgin Records America Inc.

Informan

Raharja, (44 tahun), Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sewon, Bantul.

Beny Susilo Wardoyo, (35 tahun), Alumni Teater Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Dongkelan, Bantul.

Downloads

Published

2018-04-05

Issue

Section

Articles