ANALISIS HUBUNGAN ANGKA PORI DENGAN PARAMETER WAKTU KEJUT KAPILER
Keywords:
Angka pori, waktu kejut kapiler, tinggi kejut kapiler, tanah berbutir halus.Abstract
Tanah adalah kumpulan butiran alami yang bisa dipisah secara mekanis bila agregat tersebut diaduk dalam air. Angka pori sebagai perbandingan antara besarnya volume ruang kosong dan volume butir padat. Semakin besar nilai angka pori makadaya dukung tanah semakin kecil. Besar kecilnya angka pori sangat mempengaruhi tekanan kapiler pada tanah sehingga menyebabkan penururnan muka air tanah yang dinamakan kejut kapiler. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara angka pori dengan waktu kejut kapiler dan tinggi kejut kapiler pada tanah berbutir halus. Metode yang digunakan adalah metode simulasi (uji laboratorium) dalam bentuk eksperimental model (Model Experimenatl Research) mengenai analisis hubungan antara angka pori (e) dengan waktu kejut kapiler pada tanah berbutir halus (Sandy Silty Clay, Silty Sandy Clay, Sandy Clayey Silt) melalui metode simulasi (uji Laboratorium) yang menggunakan hujan buatan dengan alat simulasi yang telah didesain khusus (Specific Equipment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model alat simulasi diperoleh lempung lanau berpasir memiliki nilai angka pori terkecil dengan waktu kejut kapiler terbesar dan tinggi kejut kapiler tertinggi, dengan nilai angka pori e= 0,51, nilai waktu kejut kapiler= 172, dan tinggi kejut kapiler= 10,70, begitu pula dengan jenis tanah lempung pasir berlanau dan lanau lempung berpasir menunjukkan semakin besar nilai angka pori maka waktu kejut kapiler semakin kecil dan tinggi kejut kapilernya semakin kecil. Dari hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai angka pori sangat mempengaruhi waktu dan tinggi kejut kapiler pada tanah berbutir halus.References
AASHTO, 1993, AASHTO Guide for Design of Pavement Structures.
Christady, Hary Hardiyatmo. 2012. Tanah Longsor dan Erosi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Craig, F.R, 1991, Mekanika Tanah, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Darwis Panguriseng (2018) : Buku ”Dasar Dasar Mekanika Tanah”
Das, Braja M, Endah, Noor, & Mochtar , Indra Surya B. (1995) Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geotekniks). Jakarta:Erlangga
Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah (Jilid 1) Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Das, Braja, M., 1998, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid-1,Erlangga, Jakarta
Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Diha, M.A., Hong, G.B.,Bailey, H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. 488 hal.
Hardiyatmo, H.C., 1999, Mekanika Tanah I, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1987. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akapress. Jakarta.
Holtz, W.G. and Gibbs, H.J. (1956), Engineering properties of expansive clays, Transaction ASCE Vol. 121, pp. 641–677.
Lambe, T.W., and Whitman, R.V.,1979, Soil Mechanics, John Wiley&Sons.
Ramadhani Rizki, 2012 : Sifat dan Karakteristik Tanah Berbutir Halus dan Secara Khusus https://justkie.wordpress.com/2012/02/26/karakteristik-tanahsebagai-media-tumbuh-secara-umum-dan-secara-khusus-padajenis-tanah-alfisol/
Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wesley,L.D., 2012, Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu, Penerbit Andi Yogyakarta, Indonesia.